Berastagi | Faktual86.com : Sampah mulai menggunung dan berserakan di badan jalan tepatnya di Jalan Kenanga Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, tumpukan sampah tersebut sangat mengganggu warga dan pengendara yang melintas.
Bau busuk menyengat hidung, membuat di kawasan itu tidak nyaman, terutama saat musim hujan. Padahal jalan tersebut digunakan sebagai jalan alternatif, tetapi sampai saat ini tidak ada yang mau tau tentang tumpukan sampah tersebut.
Rusdianto bersama keluarga, penduduk Jalan Karantina Ujung Medan, saat melintas di Jalan Kenanga, dengan mengendarai mobilnya, mengaku sangat terganggu dengan kondisi tersebut.
T. Sembiring (61) warga Jalan Udara Berastagi, mengatakan, "Sampah yang telah menggunung dan berserakan di pinggir jalan ini sangat tidak layak dilihat, apalagi saat hujan. Bau busuk menyengat hidung, dan sampah yang menyebar di badan jalan sangat mengganggu bagi yang melintas di jalan ini ” katanya, Senin (3/2/2025), pada media ini.
Sembiring juga mengatakan bahwa tumpukan sampah ini menciptakan pemandangan yang buruk bagi pengguna jalan.
Masalah sampah ini bukan hanya menjadi gangguan visual dan bau, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang lebih serius. Warga sekitar dan pengendara berharap pemerintah setempat dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.
“Saya berharap pemerintah dan dinas terkait menyediakan tempat sampah di beberapa titik agar masyarakat bisa membuang sampah pada tempatnya. Begitu juga kepada pekerja kebersihan kota Berastagi, hendaknya janganlah membuang sampah di lokasi ini lagi", kata Sembiring.
Sembiring menilai, permasalahan sampah ini menjadi perhatian penting yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Karo, Penyediaan tempat sampah dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjadi langkah utama yang diharapkan dapat segera direalisasikan.
Situasi ini menuntut adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, terutama di kawasan yang menjadi jalur Alternatif ini. " Malu kita dilihat para turis lokal maupun mancanegara, sebagai kota wisata Berastagi sejorok ini," tutupnya. (Bernard)
